Biopestisida
Jamur Metarhizium anisopliae dan
Jamur Beauvaria bassiana dalam Membasmi Wereng Coklat
( Nilaparvata lugens Stal.)
Wereng
coklat
Wereng Coklat yang menyerang tanaman pertanian |
Wereng
coklat (Nilaparvata lugens Stal.) adalah salah satu hama padi yang paling
berbahaya dan merugikan, terutama di
Indonesia. Ukuran tubuhnya saat dewasa hanya sekitar 3 milimeter. Namun,
kemampuan berkembang biak, daya sebar, daya serang, dan tingkat kerusakan yang
ditimbulkannya luar biasa. Kemampuan wereng coklat berkembang biak sangat
tinggi. Jumlah telur yang dihasilkan seekor wereng coklat betina selama
hidupnya ada 1.474 butir. Ada beberapa spesies yang termasuk dalam genus
Nilaparvata. Namun, hanya Nilaparvata lugens Stal yang menjadi hama penting
pada tanaman padi di Indonesia. Wereng batang coklat termasuk dalam famili
Delphacidae yang memiliki ciri utama bintik hitam pada sayap depan dan taji
pada ujung tibia tungkai belakang. Karakteristik inilah yang menempatkan wereng batang coklat sebagai hama
utama tanaman padi. Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus
juga menyebarkan beberapa virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Siklus
hidup wereng, di daerah tropis dengan suhu 20-30 derajat celsius, mencapai
23-32 hari. Artinya, dalam satu periode tanam padi, wereng dapat menyelesaikan
siklus tiga generasi. Serangan wereng
coklat mengakibatkan warna daun dan batang padi berubah menjadi kuning,
kemudian kecoklatan, dan akhirnya kering. Wereng dewasa menetap di pangkal
tanaman. Selain mengisap cairan sel tanaman, wereng menularkan virus kerdil
rumput dan kerdil hampa. Jika terserang virus kerdil rumput, padi beranak
banyak, daun menjadi pendek, dan tidak bermalai. Sementara virus kerdil hampa
membuat daun pendek, kaku, anakan bercabang, dan malai hampa.
Migrasi
Migrasi
wereng dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan iklim. Migrasi biasanya
terjadi antara matahari terbit hingga terbenam karena Nilaparvata lugens
memerlukan cahaya dalam penerbangan. Penerbangan bisa berlangsung dalam kondisi
suhu rendah, kelembaban tinggi, angin yang lemah, maupun angin berkecepatan
lebih dari 11 kilometer per jam.
Jamur
Metarhizium anisopliae
Jamur Metarhizium anisopliae |
Metarhizium
anisopliae, atau dikenal sebagai Entomophthora anisopliae ( basionym ), adalah
jamur yang tumbuh secara alami di tanah dan menyebabkan penyakit pada berbagai
serangga dengan bertindak sebagai parasitoid . Ini adalah jamur mitosporic
dengan reproduksi aseksual , yang sebelumnya diklasifikasikan dalam bentuk
kelas Hyphomycetes dari bentuk phylum Deuteromycota.
Jamur
Beauvaria bassiana
Beauvaria
bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan
penyakit pada serangga. B. bassiana berasal dari kingdom Fungi, filum
Ascomycota, kelas Sordariomycetes, orde Hypocreales, famili Clavicipitaceae,
dan genus Beauvaria. Beauveria bassiana secara alami terdapat di dalam tanah
sebagai jamur saprofit. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi
oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan,
kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dan waktu aplikasi.Secara
umum, suhu di atas 30 °C, kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal
atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.
Cara
infeksi
Cara
cendawan Beauvaria bassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak
inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan
inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru. Bassiana masuk ke tubuh
serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya.
Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan
berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.Penembusan
dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau
toksin. Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang.
Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh,
sehingga serangga mati.Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh
menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia. Dalam hitungan hari, serangga
akan mati.Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh
mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih.
Serangga yang terinfeksi Beauvaria bassiana |
Dalam
infeksinya, B. bassiana akan terlihat keluar dari tubuh serangga terinfeksi
mula-mula dari bagian alat tambahan (apendages) seperti antara segmen-segmen
antena, antara segmen kepala dengan toraks , antara segmen toraks dengan
abdomen dan antara segmen abdomen dengan cauda (ekor).[4] Setelah beberapa hari
kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh
massa jamur yang berwarna putih. Penetrasi jamur entomopatogen sering terjadi
pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen
apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian
tersebut
Serangga
yang telah terinfeksi B.bassiana selanjutnya akan mengkontaminasi lingkungan,
baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang,
maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi. Serangga sehat kemudian akan
terinfeksi.Jalur ini dinamakan transmisi horizontal patogen (inter/intra
generasi).
Aplikasi
dalam bidang pertanian
Penggunaan
jamur Jamur Metarhizium anisopliae dan
Jamur Beauvaria bassiana sebagai biopestisida untuk membasmi hama dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama.
Adapun metode penggunaanya yaitu dengan memasukkan jamur beserta alat pemikat
berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral. Serangga
akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga
tersebut terinfeksi. Cara aplikasi lain yaitu dengan metode penyemprotan.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar