Hanya dapat membayangkan dalam lamunan imaji
Luka yang samar-samar mulai terasa dan air mata enggan menitik
Mengapa kau pergi begitu cepat begitu tiba-tiba
Aku tahu luka ini takan sembuh
Melihat kau menghilang, lenyap, hanya membuatnya semakin parah
Dari sebuah perpisahan tanpa selamat tinggal
Pada akhirnya semua hitam,
tangisan ini tak terkendali
Yang bisa ku ingat hanyalah senyum dan hangat tubuhmu
Aku berusaha menggenggam,
memeluk dalam ketidakberdayaan
Sampai akhirnya kusadari