Pages

Selasa, 26 Juni 2012

Jamur M. anisopliae dan Jamur B. bassiana Vs Wereng Coklat


Biopestisida Jamur Metarhizium anisopliae dan Jamur Beauvaria bassiana  dalam Membasmi Wereng Coklat 
(Nilaparvata lugens Stal.)


Wereng coklat
Wereng Coklat yang
menyerang tanaman pertanian
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, terutama  di Indonesia. Ukuran tubuhnya saat dewasa hanya sekitar 3 milimeter. Namun, kemampuan berkembang biak, daya sebar, daya serang, dan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya luar biasa. Kemampuan wereng coklat berkembang biak sangat tinggi. Jumlah telur yang dihasilkan seekor wereng coklat betina selama hidupnya ada 1.474 butir. Ada beberapa spesies yang termasuk dalam genus Nilaparvata. Namun, hanya Nilaparvata lugens Stal yang menjadi hama penting pada tanaman padi di Indonesia. Wereng batang coklat termasuk dalam famili Delphacidae yang memiliki ciri utama bintik hitam pada sayap depan dan taji pada ujung tibia tungkai belakang. Karakteristik inilah yang  menempatkan wereng batang coklat sebagai hama utama tanaman padi. Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus juga menyebarkan beberapa virus yang menyebabkan penyakit tungro.

Siklus hidup wereng, di daerah tropis dengan suhu 20-30 derajat celsius, mencapai 23-32 hari. Artinya, dalam satu periode tanam padi, wereng dapat menyelesaikan siklus tiga generasi.  Serangan wereng coklat mengakibatkan warna daun dan batang padi berubah menjadi kuning, kemudian kecoklatan, dan akhirnya kering. Wereng dewasa menetap di pangkal tanaman. Selain mengisap cairan sel tanaman, wereng menularkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Jika terserang virus kerdil rumput, padi beranak banyak, daun menjadi pendek, dan tidak bermalai. Sementara virus kerdil hampa membuat daun pendek, kaku, anakan bercabang, dan malai hampa.

Migrasi
Migrasi wereng dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan iklim. Migrasi biasanya terjadi antara matahari terbit hingga terbenam karena Nilaparvata lugens memerlukan cahaya dalam penerbangan. Penerbangan bisa berlangsung dalam kondisi suhu rendah, kelembaban tinggi, angin yang lemah, maupun angin berkecepatan lebih dari 11 kilometer per jam.


Jamur Metarhizium anisopliae
Jamur Metarhizium anisopliae
Metarhizium anisopliae, atau dikenal sebagai Entomophthora anisopliae ( basionym ), adalah jamur yang tumbuh secara alami di tanah dan menyebabkan penyakit pada berbagai serangga dengan bertindak sebagai parasitoid . Ini adalah jamur mitosporic dengan reproduksi aseksual , yang sebelumnya diklasifikasikan dalam bentuk kelas Hyphomycetes dari bentuk phylum Deuteromycota.


Jamur Beauvaria bassiana
Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga. B. bassiana berasal dari kingdom Fungi, filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, orde Hypocreales, famili Clavicipitaceae, dan genus Beauvaria. Beauveria bassiana secara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur saprofit. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan, kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dan waktu aplikasi.Secara umum, suhu di atas 30 °C, kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.

Cara infeksi
Cara cendawan Beauvaria bassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru. Bassiana masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya. Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang. Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati.Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia. Dalam hitungan hari, serangga akan mati.Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih.

Serangga yang terinfeksi
 Beauvaria bassiana
Dalam infeksinya, B. bassiana akan terlihat keluar dari tubuh serangga terinfeksi mula-mula dari bagian alat tambahan (apendages) seperti antara segmen-segmen antena, antara segmen kepala dengan toraks , antara segmen toraks dengan abdomen dan antara segmen abdomen dengan cauda (ekor).[4] Setelah beberapa hari kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur yang berwarna putih. Penetrasi jamur entomopatogen sering terjadi pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut

Serangga yang telah terinfeksi B.bassiana selanjutnya akan mengkontaminasi lingkungan, baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi. Serangga sehat kemudian akan terinfeksi.Jalur ini dinamakan transmisi horizontal patogen (inter/intra generasi).

Aplikasi dalam bidang pertanian
Penggunaan jamur  Jamur Metarhizium anisopliae dan Jamur Beauvaria bassiana sebagai biopestisida untuk membasmi hama dapat dilakukan dengan beberapa metode. Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama. Adapun metode penggunaanya yaitu dengan memasukkan jamur beserta alat pemikat berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral. Serangga akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga tersebut terinfeksi. Cara aplikasi lain yaitu dengan metode penyemprotan.

Sumber:
http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/in/hama-padi/228--wereng-coklat-



0 komentar:

Posting Komentar