Pages

Sabtu, 22 September 2012

Teori Kebutuhan Sekular: Teori Kebutuhan Murray


Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.


Henry Alexander Murray (13 Mei 1893 - 23 Juni 1988) adalah seorang Amerika psikolog yang mengajar selama lebih dari 30 tahun di Harvard University. Murray mengembangkan teori kepribadian Personology disebut, berdasarkan " kebutuhan "dan" tekan”. Mernurut Murray (1938), kebutuhan adalah suatu konstruk (fiksi atau konsep hipotesis) yang mewakili suatu daya dalam diri seorang individu pada bagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi, dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan kadang-kadang langsung dibangkitkan oleh proses-proses internal tertentu pada diri seorang individu, tetapi lebih sering (bila dalam keadaan siap) oleh terjadinya salah satu dari sejumlah kecil tekanan yang secara umum efektif (pengaruh-pengaruh lingkungan) dalam diri seorang individu.



A.  Kebutuhan yang dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai power, kekayaan, prestise, pengetahuan atau prestasi kreatif :

        a)  Need Achievement (kebutuhan prestasi)
            Bekerja mencapai suatu tujuan dengan energi, daya tahan dan kepastian tujuan. Menetapkan standar prilaku yang tinggi untuk diri sendiri dan bekerja secara mandiri untuk mencapai standar itu. Mengatasi hambatan atau menguasai situasi, memanipulasi objek atau orang. Menuntaskan suatu pekerjaan secara tahan. Menjadi ambisius, kompetitif dan penuh insprirasi.



             b)  Need Acquisition (kebutuhan perolehan) :
1) Sosial : Bekerja untuk uang, pemilikan materi atau objek yang berharga. Keinginan untuk mencapai mobilitas sosial (misalnya: dari kelas bawah ke menengah). Tawar-menawar atau berjudi. Perilaku hemat.
2)  Asosial : Mencuri, menipu, merampok, dsb. Tamak dalam arti mencapai pencapaian objek dengan menyakiti orang lain atau melanggar prinsip etika dan hukum. Tujuan pencapaian bisa objek, bahkan mungkin orang (misal: penculikan).


             c)  Need Aggresion (kebutuhan agresi) :
1)  Emotional, Verbal : Bertengkar mulut atau berargumen dengan orang lain. Menjadi marah, menghina, mengecam, mengkritik, mengutuk yang dapat dilakukan secara terbuka atau dengan tulisan.
2) Physical, Sosial : Membunuh untuk membela diri. Membela negara atau hukum, misalnya menjadi agresif sewaktu perang atau membela hukum. Misalnya : menyerang pencuri.
3)  Physical, Asosial : Agresi terhadap aturan hukum dan standar moral, tanpa adanya ancaman dari orang lain, berbuat kriminal. Berkelahi atau menyerang otoritas legal atau sosok otoritas (orang tua, polisi, majikan, kepala sekolah, dsb).

         d)  Need Construction (kebutuhan ketertiban)
 Mengorganisasi, membangun, menciptakan, menempatkan sesuatu / mengatur sesuatu menjadi susunan yang baru.

          e)  Need Counteraction (kebutuhan mengatasi kelemahan)
            Memperbaiki kesalahan / kekalahan, mengatasi kelemahan / kompensasi, melawan penghinaan.   Need Counteraction muncul tergantung pada adanya penghinaan, kegagalan atau kekalahan yang telah dialami sebelumnya.

           f)  Need Dominance (kebutuhan dominasi)
             Mengontor, mempengaruhi, mengatur lingkungan manusia, termasuk disini adalah sikap memaksa, persuasive, asertif, keputusan yang keras, oritatif. Juga perilaku memimpin. Memustuskan, melarang, membatasi, menjalankan manajemen / mengelola, memerintah.


              g)  Need  Expotition (kebutuhan menginterprestasikan)
              Memberi tahu, mengajar, memberi instruksi. Menjelaskan, mengartikan / menginterprestasikan untuk orang lain. Kebutuhan ini biasanya berfusi dengan Need Dominance, Need Recognation, atau Need Achievment.

               h)  Need Recognition (kebutuhan ekshibisi)
             Mencari pujian, penghargaan, perhatian. Membuat perilaku yang menarik perhatian, mendramatisasi penampilan, menyombongkan diri. Harus dibedakan dengan Need Achievment yang menunjukan perilaku untuk melakukan sesuatu, karena Need Recognition hanya bertujuan agar orang lain memperhatikan.

              i)  Need Understanding (kebutuhan pemahaman)
              Mencari ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan (wisdow). Mencoba memahami hubungan antara suatu objek, atau kejadian dengan objek / kejadian lainnya. Berdiskusi dan berargumentasi untuk meningkatkan pengetahuan. Mencoba menghubungan pikiran dengan fakta. Menganalisis kejadian dan menggeneralisasikan.


B. Kebutuhan yang dimotivasi oleh afeksi, kekaguman, simpati, cinta dan ketergantungan /  dependensi :

 a)  Need Affiliation (kebutuhan afiliasi) :
1) Assosiative : Menjalin hubungan persahabatan, diarahkan pada orang tertentu, atau   sekelompok orang / organisasi / kelompok sosial.
 2) Emosional : Menjalin hubungan akrab, intim, afeksi, dsb. Misalnya jatuh cinta, menikah tetap setia.

    b)  Need Deference (kebutuhan sikap hormat) :
   1)   Compliance : Cepat setuju untuk bekerja sama, patuh pada usulan orang lain, kesediaan    mengikuti kepemimpinan orang lain. Harus dibedakan dari Need Abasement yang mengandung ketaatan tetapi karena terpaksa / tidak dengan sukarela.
  2) Respect : Memuji atau mengekspresikan, kekaguman, memuja seseorang. Mengagumi karena keberhasilan atau bakat orang lain.

c)   Need Nurturance (kebutuhan sikap memelihara)
   Memberi simpati atau memuaskan kebutuhan orang lain. Membantu, memberi makan, mendukung, menghibur, melindungi atau membuat nyaman / tenang, mereka yang membutuhkan kenyamanan dan ketenangan. Meningkatkan kesejahteraan orang yang tidak berdaya. Memberikan waktu, tenaga atau uang sebagai sarana membantu orang lain. Memberi kebebasan. Kebutuhan ini bisa juga dipenuhi sendiri melalui intranurturance melalui pencarian hiburan dengan cara menggunakan obat-obatan, minuman atau makanan untuk melupakan rasa sedih dan penderitaan.

d)  Need Sex (kebutuhan seks)
   Hubungan seksual, pergaulan lawan jenis, jatuh cinta. Kalau dibandingkan dengan Need Affiliation, Need Sex, ada unsur tindakan / perilaku, sedangkan Need Affiliation hanya bersifat emosional.

e)  Need Succorance (kebutuhan pertolongan dalam kesusahan)
  Kecenderungan untuk menangis, meminta bantuan, dukungan, nasehat, pengampunan, perlindungan, cinta. Menjadi tak berdaya, tergantung memburu afeksi atau kelembutan, menerima pemberian tanpa keraguan-keraguan, dsb. Orang dengan Need Nurturance memuaskan orang lain dengan Need Succorance.


C.  Kebutuhan yang dimotivasi oleh keinganan akan kebebasan, perubahan, rangsangan (excitement) dan permainan :

             a)     Need Autonomy (kebutuhan otonomi) :
1)  Freedom : Bebas, keluar dari kungkungan, menjadi mandiri. Menjadi tidak terikat, tidak terhambat. Memutuskan hubungan, keluar (drop out) dari sekolah.
2) Resistance : Menolak untuk taat pada tuntutan orang lain, negativisme, menyimpang. Menolak pemaksaan.
3)  Asosial : Melakukan perilaku yang dilarang, melanggar aturan model / legal dan standar sosial dan diancam hukuman, sengaja menipu, minum-minum, dsb. Juga perbuatan-perbuatan criminal lain kecuali mencuri (karena mencuri berkaitan dengan nafsu pemilikan yang termasuk Need Acquisition).

b)   Ned Change, Travel, Adventure (kebutuhan perubahan, perjalanan, petualangan) : Merasakan kebebasan dan kebutuhan akan pengalaman baru, tanah baru, situasi baru. Bermimpi menjelajahi daerah baru, menulis novel petualangan, dsb. Biasanya berfusi dengan Need Autonomy.

c)   Need Excitance, Dissipation (kebutuhan eksistensi, lawan bahaya) : Melakukan tindakan yang merangsang tegangan emosional, menantang bahaya. Hal ini dikacaukan dengan kebutuhan perjalanan (Need Change), berjudi (Need Acquisition), minum alcohol (Need Nurturance). Namun berbeda dengan tekanan pada ketegangan, tekanan pada ketegangan emosional, meskipun kebutuhan-kebutuhan itu bias berdifusi.
d)   Need Playmirth (kebutuhan permainan) : Bertindak untuk kesenangan (fun), tanpa tujuan jelas selain kesenangan itu sendiri. Tertawa, bermain, bercanda, menari, bermain peran (make-believe activity), dsb. Namun kalau permainan itu serius dan kompetitif, maka akan muncul Need Achievement.

D.    Kebutuhan lain-lain :
a)  Need Abasement (kebutuhan sikap merendah) : Menyerah secara pasif pada kekuatan luar. Menerima luka, hinaan, kritik, hukuman atau merasa sakit dan rendah diri (inferior). Mengambil sikap pasif, lemah. Biasanya berfusi dengan Need Succorance, Need Deference, atau Need Sex, misalnya : dalam kasus masochisme.

b)  Need Blame Avoidance (kebutuhan menghindari rasa hina) : Bertindak untuk menghindari kesalahan atau penolakan (blame/rejection). Menghambat impuls asosial, menghindari hukuman atau hinaan karena kesalahan berulang. Mengaku salah, menyerah untuk menghindari hinaan lanjutan, bersikap konvensional (mengikuti kebiasaan), rajin, tahu tanggung jawab tugas, dsb.

c)   Need Cognizance (kebutuhan mengungkap rasa ingin tahu) : Mencari, menyelidiki, menjelajahi, bertindak seperti detektif. Mengintip (voyeurism). Bertanya, memuaskan rasa ingin tahu, melihat, menyimak, menginspeksi. Membaca dan mencari pengetahuan. Biasanya berfusi dengan Need Understanding, Need Change (travel, dsb), atau Need Achievement.

d)    Need Harm Avoidance (kebutuhan menghindari bahaya) : Menghindari sakit fisik, menarik diri, melarikan diri. Termasuk reaksi kecemasan / ketakutan pada suara keras, kehilangan dukungan, atau hadirnya orang asing. Menghindari diri dari situasi yang membahayakan. Hati-hati, cemas, dsb. Jika orang tersebut secara sengaja masuk pada situasi yang berbahaya tetapi dengan memperhitungkan bahaya berarti yang muncul Need Excitance, Need Disspation.

e)   Need Passivity (kebutuhan ketenangan) : Mencari atau menikmati ketenangan, beristirahat, obat penenang, kedamaian. Merasa lelah, apatis, malas. Kebutuhan akan perenungan yang tenang (kontemplasi).

f)   Need Rejection (kebutuhan penolakan) : Mengabaikan, mengeluarkan / menolak orang lain, tutup mulut, tidak peduli, mengabaikan, mengkritik. Menolak hasil kerja orang lain karena menuntut standar penilaian yang tinggi, yang tidak dipenuhi hasil kerja itu. Biasanya berfusi dengan Need Passivity dan Need Agression. Need Rejection bisa juga diarahkan kedalam diri, yaitu berfusi dengan Need Abasement sehingga menimbulkan perasaan depresi dan perilaku bunuh diri.

g)   Need Retention (kebutuhan menahan kepunyaan) : Menahan sesuatu, menolak meminjamkan, posesif (menahan kepunyaan), menolak untuk memberikan. Apa yang ditahan itu bisa objek, waktu, energi maupun afeksi terhadap orang lain (cinta yang terlalu mengungkung atau “possessive love”).

h) Need Sentience (kebutuhan keharuan) : Mencari dan menikmati kenangan / kesan yang menyenangkan. Menikmati pemandangan yang indah, mengomentari atmosfif, cuaca, warna ruang, gambar, suara, rasa dan bau yang menyenangkan. Mungkin berfusi dengan Need Sex (erotic sentience), Need Construction (menikmati komposisi atau kreativitas), atau Need Recognition (tampil dihadapan umum).

0 komentar:

Posting Komentar